Kegagalan adalah bagian dari
kehidupan. Kegagalan adalah batu loncatan untuk menuju kesuksesan. Di
lingkungan yang menempatkan kebanggaan pada keberhasilan, kegagalan adalah hal
yang buruk. Saya tidak mengatakan saya tidak ingin berhasil tapi kita
harus memahami bahwa kegagalan dan keberhasilan bukan musuh. Mereka adalah
dua sisi dari mata uang yang sama. Berikut adalah hal yang bisa Anda katakan
kepada anak Anda setelah dia gagal.
Semua orang pernah gagal . Hal
ini tentu tidak membuatnya merasa lebih baik, tapi itu tetap benar. Kadang-kadang
orang-orang yang gagal, terutama anak-anak, membiarkan dirinya larut dalam perasaam
dan menyalahi diri sendiri dan beranggapan
bahwa mereka "selalu" gagal. Ini tidak benar. Ingatkan
mereka bahwa mereka tidak sendirian.
Kegagalan menjadi
buruk jika kita tidak mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut. Kegagalan adalah
guru terbaik. Setiap orang-orang yang sukses pasti pernah mengalami
kegagalan. Disini kita harus belajar bagaimana kegagalan kita dapat membuat perubahan. Mengidentifikasi
apa yang salah, dan melihat apakah ada sesuatu yang dapat kita lakukan untuk
memperbaiki kesalahan kita.
Cinta orangtua ntuk
anak tidak berdasarkan pada persentase tentang keberhasilan dan kegagalan . Orangtua
harus menyakikan kalimat ini kepada anaknya. Kita dapat memberikan anak-anak
kita kesan bahwa satu-satunya cara untuk membuat kita bahagia sebagai orang tua
adalah melihat mereka bahagia. Yakinkan anak Anda tentang cinta dan kasih sayang
Anda kepada mereka dan kebanggaan Anda kepada mereka tanpa peduli peduli hasil yang
di dapatkannya.
Tidak ada yang
gagal . Kegagalan adalah kata kerja, bukan kata benda. Usaha
yang gagal bukan orangnya yang gagal. Larang anak Anda untuk menghakimi dirinya
sendiri sebagai orang yang gagal. Dia mungkin gagal, kita semua juga pernah
gagal gagal tapi tak satupun dari kita adalah orang yang gagal.
Semua yang pernah dia
lakukan adalah yang terbaik. Saya kurang suka dengan sistem
penilaian di sekolah kita. Kita mengatakan bahwa A adalah yang terbaik dan
E adalah yang terburuk. Siapa yang membuat aturan itu? Bagaimana jika
yang terbaik yang mampu dilakukan seorang anak adalah B-? Haruskah ia
ditertawakan karena ia gagal untuk mencapai nilai A? Saya
selalu mengajarkan anak-anak saya untuk melakukan hal terbaik yang mereka bisa
bukan berdasarkan terbaik menurut masyarakat.
Cara Menyemangati Anak Yang Mengalami Kegagalan
4/
5
Oleh
Admin