Berbicara tentang keluarga sakinah adalah
berbicara tentang menciptakan komunikasi yang terbuka, saling menghormati dan disiplin. Semua
rumah tangga bisa menjadi keluarga sakinah jika bisa bekerja sama untuk
mewujudkannya. Ini adalah tentang menghormati satu sama lain, memperlakukan
setiap individu sebagai individu, yang konsisten dengan batas-batas kewajaran dan
berkomunikasi secara efektif.
1. Saling menghormati
Dalam keluarga setiap anggota perlu
tahu bahwa mereka dicintai dan dihargai oleh orang lain. Salah satu cara
kita untuk menunjukkan ini adalah dengan menghormati mereka, ide-ide mereka,
dan harta mereka. Sebagai contoh, jika seseorang merasa sedih atau kesepian
segera hibur dia. Tanyakan mengapa dan dengarkan alasannya kita merasa perlu
untuk membantu dia menyelesaikan masalahnya.
Kita bisa menunjukkan rasa hormat dengan
bersikap sopan satu sama lain. Seperti mengucapkan “silahkan” dan “terima
kasih” atau bertanya "bagaimana harimu" dan dengarkan jawabannya.
Menunjukkan rasa hormat bukan berarti
kita tidak boleh berbeda pendapat. Setiap orang pasti punya ide dan pemikiran
sendiri-sendiri yang kita anggap baik menurut kita. Terkadang anak-anak punya ide-ide
yang indah, lain waktu mereka punya ide-ide yang tidak begitu baik. Tapi kita
harus bijaksana dalam menyikapinya. Anak-anak melihat dunia dengan cara yang
berbeda. Mendengarkan ide-ide mereka menciptakan lingkungan belajar yang
indah, Anda dapat menjelaskan mengapa ide mereka tidak berhasil, lalu biarkan
mereka mencari tahu sendiri (asalkan tidak membahayakan mereka) atau
menggunakan ide mereka.
2. Perlakukan setiap orang sebagai
individu
Sangat menarik ketika mendengar orang
berkata, "Saya memperlakukan semua anak-anak saya sama". Mengapa
kita ingin melakukan hal ini kepada setiap anak atau anggota keluarga? Padalah setiap
orang itu unik? Mereka memiliki kekuatan mereka sendiri, nilai-nilai,
keinginan dan tujuan masing-masing. Setiap orang merasa berbeda, memahami
secara berbeda dan melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Dengan
memperlakukan semua orang dengan cara yang sama, kita menyangkal individualitas
seseorang.
Ini bukan berarti menyoroti perbedaan
tetapi tentang mengagumi mereka, merangkul mereka dan menghargai mereka. Sebagai
contoh beberapa orang lebih baik dalam olahraga, orang lain pada seni atau
membuat sesuatu. Kita tidak perlu membandingkan satu sama lain seperti
mengatakan, "mereka lebih baik daripada Anda dalam olahraga”, tetapi kita
perlu mendorong satu sama lain
Seringkali kita terjebak dalam
perangkap suka membandingkan satu anak dengan yang lainnya lalu
melebih-lebihkannya. Maka anak-anak dapat menggunakan ini untuk membatasi diri. Mereka
mungkin mengatakan "oh saya baik di kegiatan ini tapi tidak di kegiatan
itu", karena itu mereka merasa tidak perlu untuk mencoba hal-hal lain. Pada
akhirnya kita ingin anak-anak kita menjadi seimbang, baik dan mampu mencoba hal
baru tanpa takut.
3. Konsisten dengan batas-batas Anda
Batasan-batasan merupakan hal penting dalam hidup
kita dan dalam mendisiplinkan anak-anak kita. Ketika kita tidak konsisten
dalam memegang batasan-batasan kita dapat membingungkan bagi anak-anak kita karena
mereka tidak tahu kapan Anda mungkin akan berubah pikiran.
Apakah itu dengan anak-anak, orang
tua, teman, keluarga atau pekerjaan kita harus dapat menegakkan batasan-batasan
kita. Sebagai contoh jika Anda telah menetapkan hari khusus atau malam khusus
untuk bersama dengan keluarga Anda dan ada seorang teman meminta bantuan atau rekan
kerja meminta Anda untuk datang di hari itu, Anda bisa mengatakan tidak. Menepati
janji Anda untuk keluarga Anda lebih penting daripada apa pun yang mungkin
muncul.
Ketika kita ingin kerja sama dengan
anak-anak kita berjalan dengan baik maka kita harus memiliki aturan-aturan dan
mematuhi aturan tersebut. Kita perlu berkomunikasi tentang aturan-aturan tersebut
dan pastikan bahwa anak-anak mengerti konsekuensi jika melanggar aturan
tersebut. Bukan dengan ancaman, tapi menggunakan hukuman yang logis. Ketika
berhadapan dengan anak-anak gunakan logika yang berbeda. Anda dapat memberikan
hadiah untuk perilaku yang baik.
4. Berkomunikasi
Kapan terakhir kali Anda merasa
benar-benar mendengarkan cerita anggota keluarga Anda? Ketika Anda berbagi
ide atau cerita apakah orang lain mengajukan pertanyaan atau apakah mereka
menunggu sampai jeda dan berbagi ide atau cerita mereka? Sebagian besar
dari kita tidak tahu bagaimana cara untuk mendengarkan. Tapi Anda bisa
belajar untuk mendengarkan dengan baik.
Jika Anda berbicara dengan seseorang,
dengarkan dan pahami dia. Tanyakan kepada mereka pertanyaan. Cari
tahu lebih banyak tentang cara mereka berpikir. Anda akan terkejut melihat
betapa banyak Anda dapat mempelajari tentang seseorang, yang akan memperkuat
ikatan Anda.
Dan ketika Anda yang berbicara perhatikalnlah apa yang Anda bicarakan,
apakah Anda berbicara jujur atau hanya berbicara tentang hal-hal indah saja
untuk menyenangkan mereka. Berkomunikasi adalah tentang menunjukkan dan
berbagi diri Anda secara jujur. Kita dapat memiliki hubungan yang lebih
bermakna, lebih dalam ketika kita benar-benar berkomunikasi dengan baik satu dengan
lainnya.
4 Tips Penting Dilakukan Untuk Menuju Keluarga Sakinah
4/
5
Oleh
Admin